Langkah Serong Bila Dilanjutkan, Semakin Menjarak Dari Kebenaran
Sabtu, 06 Juli 2019
MUISUMBARORID --Termaktub dalam sila pertama kata "Ketuhanan" sedangkan Pancasila tidak punya ajaran tentang ketuhanan. Ia ada dalam agama. Berkat rahmat Allah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 namun tidak terdapat dalam pasal-pasal UUD tersebut, apa yang dimaksud dengan berkah, rahmat bahkan UUD dasar tidak dibuat untuk memperkenalkan Allah swt dalam konsep keimanan yang dibutuhkan oleh manusia. Itu semua ada dalam agama. Setiap kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, terlantun kalimat "Bangunlah jiwanya" namun nutrisi pembangun jiwa itu tidak ditemukan melainkan dalam agama. Sampai di sini, belumkah kita menyadari bahwa agama itu adalah ruh seluruh pedoman dan dasar kehidupan bernegara. Karena itu siapapun yang memegang tampuk pemerintahan negeri ini, harus memikul tanggungjawab menjaga dan mengokohkan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama tetap hadir dalam kehidupan berbangsa. Bila peran untuk menjaga dan mengokohkan nilai itu diserahkan saja kepada masyarakat sehingga dia harus disingkirkan dari pendidikan yang diselenggarakan oleh negara, maka tidaklah salah bila kami membuat pernyataan, "Tak Perlu Ada Pemerintah" lagi di negeri ini !!! Tetapi ingatlah! Jangan jadikan isu ini sebagai mata kail yang akan ditelah umat agar tuan-tuan bisa merenggutkan mereka dari lingkaran ajaran agama mereka seperti ikan yang terpancing untuk direbus dalam belanga kekuasaan seperti "Islam Nusantara". Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Lainnya :