Buya Gusrizal: Ramahnya Syariat-Mu, ya Allah Swt
Jumat, 27 Maret 2020
MUISUMBARORID -- Alangkah sedihnya hati ketika melihat masjid-masjid harus meniadakan sholat berjamaah dan berjumat. Namun inilah tuntunan syariat kita dengan kesempurnaan ajarannya dan kelapangan serta keringanan petunjuknya. Semua itu demi tujuan utama syariat Islam diturunkan oleh Allah swt. Namun tak usah bersedih. Rasulullah saw menghibur kita dengan sabda beliau: عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا مَرَّتَيْنِ يَقُولُ : " إِذَا كَانَ الْعَبْدُ يَعْمَلُ عَمَلًا صَالِحًا، فَشَغَلَهُ عَنْهُ مَرَضٌ أَوْ سَفَرٌ كُتِبَ لَهُ كَصَالِحِ مَا كَانَ يَعْمَلُ وَهُوَ صَحِيحٌ مُقِيمٌ ". (رواه أبو داود) "Dari Abu Musa ra, ia berkata; saya mendengar Nabi saw tidak hanya sekali atau dua kali, beliau bersabda: "Apabila seorang hamba melakukan amal shalih, kemudian ia terhalang oleh suatu penyakit atau suatu perjalanan maka tercatat baginya seperti amalan shalih yang pernah ia lakukan dalam keadaan sehat." (HR. Abu Daud) Mari kita tingkatkan munjat kepada Allah swt. (***) Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)
|
Lainnya :