Catatan Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa: Mari Mengukur Diri
Rabu, 01 April 2020
MUISUMBARORID -- Ketika Abu Ubaidah Ibn al-Jarrah ra mengomentari keputusan Amirul Mukminin Umar Ibn al-Khatthab ra untuk menghindari wabah yang berjangkit di syam (Thaun Amawas) dengan ungkapannya: أَفِرَارًا مِنْ قَدَرِ اللَّهِ Umar Ibn al-Khatthab ra menjawabnya dengan kalimat: لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا يَا أَبَا عُبَيْدَةَ Kemudian beliau memberikan jawaban dengan tamsilan: نَعَمْ، نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ إِلَى قَدَرِ اللَّهِ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ إِبِلٌ هَبَطَتْ وَادِيًا لَهُ عُدْوَتَانِ إِحْدَاهُمَا خَصِبَةٌ وَالْأُخْرَى جَدْبَةٌ أَلَيْسَ إِنْ رَعَيْتَ الْخَصْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ وَإِنْ رَعَيْتَ الْجَدْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ "Ya, kami lari dari taqdir Allah menuju taqdir Allah juga. Bukankah jika kamu menggembala unta dan turun ke sebuah lembah yang di sana ada dua tepi lembah, yang satu subur dan yang satu tandus, lalu ketika kamu menggembala di tepi yang subur berarti kamu menggembala dengan taqdir Allah? Dan bukankah pula ketika kamu menggembala di tepi lembah yang tandus, kamu juga menggembalanya dengan taqdir Allah ?". (HR. Bukhari dan Muslim) Bila sahabat Nabi saw Abu Ubaidah Ibn al-Jarrah ra yang dijamin masuk surga ditambah pula dengan segala kemulian dan keutamaannya serta keilmuananya, disayangkan oleh Amirul Mukminin Umar Ibn al-Khatthab ra berkomentar demikian, bagaimana dengan kita yang berkomentar seolah-olah kita saja yang kuat iman, rindu masjid, tidak takut mati. Memang kesombongan bisa membuat orang terlupa dengan kelemahan dirinya. Semoga tidak menyinggung karena saya hanya ingin berbagi. (Buya GG) Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)
|
Lainnya :