Buya Gusrizal: Belum Ada Satu Maklumatpun Dikeluarkan MUI Tiadakan Ibadah Berjamaah Secara Total
Kamis, 14 Mei 2020
Oleh Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Dt Palimo Basa Dikutip dari portal Online Lokal di Sumbar Rektor UIN Imam Bonjol pernah menyampaikan MUI Sumatera Barat berputar arah dari pendiriannya yang semula. Melalui surat nomor B.017/MUI-SB/V/2020 tanggal 12 Mei 2020 yang dialamatkan kepada Gubernur Sumatera Barat dan Bupati/Walikota selingkup Provinsi Sumatera Barat, MUI meminta pemerintah tertuju untuk memfasilitasi pelaksanaan kembali ibadah umat Islam di masjid Dalam tulisan itu menunjukkan bahwa Rektor UIN tidak membaca maklumat demi maklumat MUI Sumbar. Kesimpulan yang diambilnya jelas bukan berdasarkan analisis terhadap maklumat tapi dari cerita orang banyak pula. Kalaupun dia membaca maklumat 006 dalam rangka menyikapi PSBB pertama dengan memiliki qaid kedisiplinan dan konsistensi dan dalam waktu waktu terbatas. Jadi, sangat aneh kalau kesimpulan yang dibuat seperti tulisan itu. Kesimpulan yang keliru itu malah dijadikan alasan untuk mengkritisi sikap MUI. Terlihat sekali beliau juga tidak membaca maklumat No. 007 dan membandingkannya dengan surat MUI Sumbar kepada Gubernur. Adapun kegagalan PSBB bukan dari sisi dampak medikal sebagaimana kesimbulan rektor. Seharusnya membaca surat itu jangan mencomot kesimpulan akhir dengan mengabaikan kronologis pertimbangan dari awal. Saya sarankan agar akademisi dan intelektual jangan hanya membaca sepenggal-sepenggal dan fahamilah seluruh keputusan MUI Sumbar tersebut sebagai suatu perjalanan mengawal kondisi umat dari hari ke hari dengan dinamika yang berubah-rubah. Seharusnya rektor lebih aktif memberdayakan institusi UIN Imam Bonjol agar lebih berperan dalam penanggulangan wabah "COVID-19" di Sumbar terutama dalam ranah pembinaan keumatan. Sangat naif bila sebagai anggota dewan pertimbangan dan sebagai intitusi yang harusnya saling bahu membahu dalam hal ini tapi tang terlihat adalah saling "menjagai". Akhirnya, saya hanya mengatakan : من تكلم في غير فنه أتى بالعجائب Sudah saatnya yang menilai karya fuqaha adalah faqih. Penulis adalah penggagas Buya Baliak Basurau dan Menolak Islam Nusantara Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)
|
Lainnya :