Pudurnya Pelita Sumbu Basah
Selasa, 06 Oktober 2020
Oleh: Buya Gusrizal Dt. Palimo Basa, Ketum MUI Sumbar Penyebab utama "pudur"nya (padamnya) nyala semangat perjuangan menegakkan yang maruf dan mencegah yang munkar adalah kerapuhan mental pemimpin gerakan perjuangan itu sendiri. Jangankan tawaran jabatan dan kekayaan, sanjungan berbunga dan penghormatan palsu saja, sudah membuat terlambung lupa daratan. Bukan hanya sampai mau diperalat dalam melemahkan prinsip penegakan kebenaran, bahkan sudah mulai menggonggong dan menggigit siapa saja yang dahulunya sefaham namun sekarang mereka meradang demi membela tuan. Kenapa tidak mau mengambil sikap, "selama tuan-tuan bergelimang dengan kezhaliman, saya tidak bersedia menjadi bagian persekongkolan tuan-tuan !". Janganlah menjadi sisi wajah pembawa senyum penguasa zhalim untuk menyembunyikan wajah beringas kehilangan rasa hiba dan kasih sayang Akhirnya kita semakin faham maksud hadits Rasulullah saw berikut ini, betapa beratnya fitnah yang menghadadang sehingga tokoh-tokoh pejuang bergelimpangan bukan karena sabetan pedang dan tembakan peluru. «فَأَبْشِرُوا وَأَمِّلُوا مَا يَسُرُّكُمْ، فَوَاللَّهِ لاَ الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنْ أَخَشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ» "Bergembiralah dan berharaplah apa yang menggembirakan kalian. Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)
|
Lainnya :