Mutiara Hati Buya Gusrizal Gazahar: Cermin Tak Berdusta
Minggu, 14 Maret 2021
MUISUMBAR.OR.ID -- Tak perlu bangga ketika orang meninggalkan kita dalam perdebatan. Cepatlah bermuhasabah. Kalau data sudah berjawab dusta, ilmu bertemu dakwa dan ujungnya untuk menunjukkan siapa saya, maka itu bukan lagi "mudzakarah" tapi "mira". Tak perlu melecehkan orang yang pergi meninggalkan perdebatan kalau sudah sampai ke tingkat "mira" (debat kusir) karena Bisa jadi dia pergi karena berharap janji Rasulullah saw: عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا... "dari Abu Umamah, ia berkata, "Rasulullah saw bersabda: "Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar..." (HR. Abu Daud) Tak perlu bangga dan merasa hebat ketika orang menghindari kita dalam "pertengkaran" karena Rasulullah saw bersabda: «إِنَّ شَرَّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ وَدَعَهُ، أَوْ تَرَكَهُ، النَّاسُ لِاتِّقَاءِ فُحْشِهِ» "sesungguhnya seburuk-buruk posisi manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang ditinggalkan atau dibiarkan oleh manusia lainnya karena menghindari kekejiannya". (HR. Abu Daud dari Aisyah ra). Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)
|
Lainnya :