MUI Sumatera Barat
Berita

Bahas Masalah Umat, MUI Sumbar Gelar Ijtima komisi fatwa se-Sumbar dan Mukerda di Muaro Sijunjung

Sabtu, 26 Maret 2022

MUISUMBAR.OR.ID, SIJUNJUNG - - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumtera Barat menggelar ijtima komisi fatwa se-Sumbar dan Mukerda MUI Sumbar bertema mewujudkan peran ulama rabbani dalam meraih ridha AllahSwt dengan istiqomah dan khidmat keummatan di Balairung Sijunjung, Jumat, (25/3/2022).

Ketua Panitia Ijtima Ulama dan Mukerda MUI Sumbar, Dr. Zainal Azwar mengatakan acara sudah diagendakan sejak lama, rencana hall danau atas dan danau bawah kemudian dialihkan ke Hotel Sumpur Singkarak.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Sijunjung mudah-mudahan jadi amal jariah. Perubahan jadwal Sholat Shubuh menjadi polemik bagi masyarakat kita. Dan issue lain disampaikan oleh Buya Zulkarnaini dan prof Yaswirman,” tutur Dr. Zainal.

Wakil Bupati Sijunjung H. Irradatillah memohon maaf karena Bupati Sijunjung berhalangan hadir, keyakinan kita banyaknya bangunan luar biasa tapi jauh keberkahan, akan tetapi kedatangan ulama sebuah berkah. Kami harap ulama bisa berkontribusi untuk pembangunan Kabupaten Sijunjung.

Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dari Pemkab Sijunjung jazakumullah khairan jaza, insyaAllah akan jadi amal soleh.

Kata Buya, perjuangan dakwah bukan suatu yang ringan apalagi berhadapan dengan persoalan aqidah bahkan orang sebut saya sensitif tetapi hal itu tidak bikin saya surut setapakpun, Seperti perkara pawang hujan di MTQ Solok dan batanam kepala kerbau di Istano Pagaruyung jauh sebelum adanya fenomena pawang hujan di Mandalika. Akar ketauhidan mulai diginyang oleh orang ingat tunggang kayu jika akar dirusak jangan harap pohon itu berbuah.

Buya mengingatkan memang sudah menjadi tugas ulama mengingatkan pemegang kebijakan dan mengingatkan ummat supaya tidak ditiru. Dalam Video jelas dan terang-benerang apalagi dilakukan pada acara ritual Kemdi Nusantara di nol kilometer IKN.
Cinta seorang ulama kepada pemimpin dengan menyayangi dari perkara akhirat ketimbang perkara dunianya.

Kemudian bolehkah pemimpin ditegur di media, boleh saja ingat ketika Umar ditegur oleh seorang wanita dalam perkara mahar. Mereka tidak lagi terlibat dalam perkara ikhtilaf tetapi sudah menuju i’tikhodiyah.

Buya Goes juga menyayangkan penyataan Polresta Padang untuk tidak mengundang penceramah radikal jadi ustad tarwih Ramadhan. “Sebut kafir kepada non muslim bagian dari kajian tauhid sebagaimana kita disebut domba tersesat, tetapi tidak boleh dipanggil kafir,” tegasnya.

Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)




Lainnya :

 
KETUM MUI SUMBAR
BERITA
MUI SUMATERA BARAT KONTAK KAMI ALAMAT
Situs Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat.

facebook twitter
 
Komplek Masjid Agung Nurul Iman, Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar)
 
telp
(0751) 811599
(0751) 8956213
email
muisumbar95@gmail.com
lppom.muisumbar@gmail.com