Kalau Bukan Karena Paku Itu, Karamlah Kapal

MUISUMBARORID -- Tidak sedikit orang yang geram melihat sikap beberapa orang yang tak mau diam ketika melihat kemungkaran. Mereka yang mendapatkan rembesan kenikmatan duniawi dari kemaksiatan, tentu bagaikan orang sakit gigi yang tak kunjung sembuh.

Andaikan para pembela perbuatan yang tidak diridhai Allah swt itu masih punya hati dan mau menggunakan nalar untuk berfikir agak jauh ke depan, hamba ingin menghimbau:

Wahai saudara-saudaraku !
Orang-orang yang bersuara lantang dan tidak mau tunduk kepada kemungkaran, kezhaliman dan kemaksiatan itu umpama paku kapal, mungkin terlihat ia menusuk san mencabik badan kayu bahkan menembus ulasan rangka tapi ketahuilah, ia menjadi penyatu agar antara bagian kapal itu jadi tersambung. Perannya terkesan kecil namun dengannya kita berlayar. Bahkan terlihat menyakitkan atau terasa ngilu di persendian bila dibayangkan namun tanpa dia, kita bisa karam di lautan.

Kalaulah boleh bernasehat, "Berjalanlah bersama mereka dan jangan berkomplot dengan oramg-orang yang membenci mereka !
Kalau tidak, janganlah jadi batu penyandung perjuangan mereka”.

Ingatlah firman Allah swt:
{وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ} هود : 1]

"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan". (QS. Hud 11:113)