MUI Sumatera Barat
Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar

Mutiara Hati Buya Gusrizal: Intelektual Berperangai Syaithan

Selasa, 12 Januari 2021
Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo BasaKetua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa

MUISUMBAR.OR.ID, BUYA GUSRIZAL DT PALIMO BASA --Tidak bisa disanggah oleh siapapun bahwa manusia membuat cara pandang adalah berdasarkan maklumat yang ia terima. Maklumat yang sampai kepada manusia itu, tentu berasal dari berbagai sumber.

Dalam keimanan umat Islam, tiada maklumat yang terjamin kebenarannya melain wahyu Allah swt baik dalam bentuk Al-quran maupun Sunnah yang shahih.

Namun yang sangat menarik, Baginda Rasulullah saw yang diutus sebagai "rahmat untuk sekalian alam" ketika menerima wahyu pertama sekali, diminta agar memulai dengan nama Allah swt.

اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (QS. al-Alaq96:1)

Cobalah renungkan! . Kalau manusia yang paling terkendali syahwatnya dan terpelihara dari dosa, disuruh untuk tidak melupakan "Allah Maha Pencipta" ketika akan membaca maklumat dari "Yang Maha Benar", dibawa oleh makhluk yang amanah yaitu Jibril as dan dijamin keterpeliharaan kebenarannya, bahkan disuruh pula untuk berselindung dari syaithan sebagaimana dalam firman Allah swt berikut ini:

فَاِذَا قَرَاۡتَ الۡقُرۡاٰنَ فَاسۡتَعِذۡ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيۡطٰنِ الرَّجِيۡمِ

Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Quran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk (QS. al-Nahl 16:98)

Nah, bagaimana dengan manusia seperti kita yang sering lemah berhadapan dengan syahwat, mengambil maklumat dari makhluk yang terbatas ilmunya dan dihantarkan pula oleh makhluk yang tidak dijamin amanahnya tapi berani melupakan nama Allah swt dan malah kehilangan kewaspadaan dengan bisikan syaithan di setiap proses keilmuan kita ???

Bila demikian, tak perlu heran bila proses menuntut ilmu dijauhkan dari nama Allah swt dan tidak diajarkan waspada dan berselindung dari syaithan maka yang akan lahir bukan seorang Alim Rabbaniy tapi Jami Maklumat Syaithani (penghimpun informasi berperangai syaithan).

Ketika dia dinobatkan menjadi intelektual maka maklumat yang dibagikannya adalah berita yang telah bercampur dengan bisikan syaithan sehingga tak salah kalau disebut dengan maklumat syaithaniyyah Wallahu alam.

Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)




Lainnya :

 
KETUM MUI SUMBAR
BERITA
MUI SUMATERA BARAT KONTAK KAMI ALAMAT
Situs Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat.

facebook twitter
 
Komplek Masjid Agung Nurul Iman, Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar)
 
telp
(0751) 811599
(0751) 8956213
email
muisumbar95@gmail.com
lppom.muisumbar@gmail.com