Buya Gusrizal: Bila Ingin Damai, Jangan Lampaui Batas
Rabu, 27 Januari 2021
MUISUMBAR.OR.ID, Oleh : BUYA GUSRIZAL GAZAHAR DT. PALIMO BASA -- Mereka bicara masalah hijab dikaitkan dengan HAM: Saya mengingatkan, jangan hanya bicara HAM untuk kepentingan sepihak, Ingat pula lah bahwa berhijab itu juga hak asasi kaum muslimat. Pernyataan-pernyataan tokoh-tokoh di Pusat di saat investigasi dan proses penyelesaian sedang berjalan, tidak menunjukkan sikap kepemimpinan dan ketokohan yang matang. Ini bagaikan "menyiram bara dengan minyak bensin". Berbagai pernyataan ancaman dan tekanan seperti "non job" dan tuduhan "intoleran" serta "anti kebhinnekaan", telah menyeret masalah ini ke ranah lain. Apalagi diiringi dengan komentar "cabut perda", "hentikan aturan berhijab" dan "dilarang membuat peraturan berdasarkan agama tertentu". Ini jelas sekali telah menunjukkan bahwa yang dituju, tidak lagi sekedar penyelesaian kasus SMKN 2 Padang. Karena itu, sebelum berkembang ke arah yang tidak baik, sudah sepatutnya saya menghimbau kepada tuan-tuan para pemegang kebijakan dan kekuasaan bila memang masih ingin menjaga keharmonisan negeri ini, agar : BERHENTILAH SAMPAI DI SITU, JANGAN DITERUSKAN LAGI !!! Bila tuan-tuan meneruskannya sehingga berakibat lahirnya kebijakan yang berdampak kepada pemaksaan "anak-anak muslimat di lembaga pendidikan mesti melepaskan penutup aurat mereka, maka kami akan himpun seluruh kekuatan Ranah Minang (Niniek Mamak, Alim Ulama, Cadiek Pandai dan Bundo Kanduang) untuk berhadapan dengan kebijakan tuan-tuan tersebut". Itu tentu tidak akan membawa kedamaian dan keharmonisan lagi. Reaksi masyarakat Minangkabau terhadap kebijakan itu, bisa saja di luar dugaan tuar tuan bila tetap bertindak tanpa mempertimbangkan harkat dan martabat masyarakat Minang. Karena itu, saya ingatkan suatu kearifan yang patut tuantuan fahami bila ingin bersikap bijak. (RI) Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)
|
Lainnya :