Keputusan Tuan Bukan Karena Membaca Qadha dan Qadar
Sabtu, 05 Juni 2021
MUISUMBAR.OR.ID -- Tak ada keraguan bahwa segala yang terjadi, sesuai dengan qadha dan qadar Allah swt. Tapi ingat!.Ketika tuan-tuan mengambil kebijkan, qadha dan qadar yang tertulis di "Lauh Mahfuzh" tidaklah terhampar di hadapan mata untuk tuan-tuan baca. Keputusan itu diambil dengan pertimbangan dan usaha yang tuan-tuan lakukan. Karena tuan-tuan menyodorkan diri dengan pengakuan sebagai "orang mampu", maka umat menitipkan amanah kepada tuan-tuan. Tapi, bila keputusan itu berisikan kelalaian dan dusta, maka tuan-tuan adalah pengkhianat atas amanah yang disandangkan. Akibatnya tidaklah sederhana!, Rasulullah saw tidak mengakui siapa saja yang berkuasa tanpa keahlian dan bergelimang kebohongan dan kezhaliman dalam menjalankan kekuasaan, sebagaimana sabda beliau ; "Rasulullah saw berkata kepada Kawb Ibn Ujrah; Semoga Allah melindungimu dari imarah sufaha. "Ia berkata, "apakah imarah sufaha itu?" Beliau bersabda, Yaitu pemimpin-pemimpin yang akan datang setelahku. Mereka tidak menjadikan hidayahku sebagai pedoman dan tidak menjalankan sunahku. Siapa saja yang membenarkan kedustaan dan membantu kezaliman mereka, maka ia bukan dari golonganku dan aku bukan dari mereka, dan mereka tidak akan singgah di (telaga) haudhku. Dan siapa saja yang tidak membenarkan kedustaan dan tidak membantu kezaliman mereka, maka merekalah golonganku dan aku dari golongan mereka, dan mereka akan singgah di (telaga) haudhku." (HR. Ahmad) Sumber: Mas Rie
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Lainnya :