Danrem O32 Wbr: Sangat Aneh ada yang Menuding Buya Gusrizal Radikal dan Ekstrimis
Rabu, 15 Februari 2023
MUISUMBAR.or.id, PADANG — Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Kolonel Kav Rayen Obersyl dan staf menyambangi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) lantai II Masjid Nurul Iman, Senin, (13/2/2023). Kedatangan Komandan Korem itu dilakukan dalam rangka menjalin silaturahim dengan Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa dan jajaran. Pantauan di lapangan Kolonel Kav Rayen Obersyl bersama rombongan tiba di Gedung MUI sekitar pukul 16.00 WIB. Ketum MUI Sumbar Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa mengucapkan selamat datang atas kunjungan Danrem 032/Wbr beserta Stafnya ke kantor MUI Sumbar. “Ini Danrem kedua yang hadir ke kantor MUI Sumbar. kita apresasi, hadir atau tidaknya Danrem adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kemaslahtan Umat,” tuturnya Buya juga menceritakan awal dibentuk MUI Sumbar yang lahir pada 27 Mei 1968, sementara MUI pusat terbentuk pada 26 Juli 1975 di Jakarta. “Kami ucapkan terima kasih kepada Buya yang terus menjadi suluh di tengah ummat, kedepan kita bangun komunikasi yang lebih baik. Kalau ada program MUI bisa melibatkan Korem,” ucapnya. Buya Goes juga menyebut karakter ulama ranah minang berbeda dari ulama kebanyakan yang sesuai dengan pepatah Malawan guru dengan kaji malawan Mamak kebenaran, kalau guru keliru tidak boleh dibiarkan. Kalau minang didahulukan selangkah ditinggikan ranting. Buya Gusrizal juga menceritakan kritikannya terhadap tindakan aparat terkait melakukan lepas bai’at 329 anggota NII tanpa melibatkan majelis tigo tungku sajarangan khususnya MUI pada waktu lalu. “Ternyata Mui tidak anti pluralitas, MUI mengakui pluralitas agar masyarakat hidup dan damai. Kok bisa dibilang radikal yah,” kata Danrem Buya menegaskan Sumbar provinsi yang paling toleran ditandai dengan tidak adanya gesekan keagamaan di ranah minang Dalam silaturahmi itu Danrem dengan Ketua MUI Sumbar sempat juga berbincang-bincang tentang perkembangan situasi kerukunan umat beragama di Sumatera Barat yang mayoritas muslim, masyarakatnya Minangkabau sangat menjaga kerukunan antar beragama, keberagaman dan jiwa nasionalisme yang tinggi Sumber:
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Lainnya :